Senin, 12 April 2010

PTK PERBANDINGAN MODEL TAKE AND GIVE DAN STAD

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA TAKE AND GIVE DAN STAD PADA MATERI BIOTEKNOLOGI
( PENELITIAN DI KELAS IX A SMPN 3 CILIMUS TAHUN PELAJARAN 2009/2010 )
Diajukan untuk Program BERMUTU


Disusun oleh :
NAMA : ANDA JUANDA, S.Pd
NIP : 19790216 200801 1 003
PANGKAT/GOL : Penata Muda/IIIa
JABATAN : GURU BIDANG STUDI
UNIT KERJA : SMP N 3 CILIMUS


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN KUNINGAN

Perbandingan Penguasaan Konsep dan Keaktifan Siswa dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Take and Give dan STAD pada Materi Bioteknologi
( Penelitian di Kelas IX A SMPN 3 Cilimus Tahun Pelajaran 2009/2010 )

Anda Juanda,S.Pd, NIP 197902162008011003, Pembimbing: Drs Sugiman Dirja; Kolabolator : Aris Suriyono,S.Pd, Pery Aryanto,S.Pd dan Nanik Haryati,S.Pd
ABSTRAK
Tingkat keaktifan siswa selama KBM di SMP Negeri 3 Cilimus terbilang rendah. Ini terlihat pada proses KBM, dimana siswa sangat sedikit yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu hasil belajar pun termasuk rendah dengan banyaknya siswa yang masih harus remedial setelah diadakan ulangan harian. Rendahnya kedua hal tersebut diduga karena KBM di dominasi dengan penggunaan metode ceramah. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keaktifan siswa serta perbandingan keduanya pada materi “ Bioteknologi” dengan penggunaan model pembelajaran Take and Give dan Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2010 di kelas IX A SMP Negeri 3 Cilimus Kabupaten Kuningan dengan jumlah siswa 35 orang. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Cara pengambilan data yaitu dengan menggunakan tes tertulis untuk mengukur penguasaan konsep pada siswa dan lembar observasi untuk menilai aspek keaktifan. Data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran diolah secara persentase dan tabel statistik sederhana serta dianalisis secara deskriptif.
Dari hasil observasi selama kegiatan PTK ini didapatkan data dari keaktifan siswa, pada siklus I mencapai angka 37,4 % dan pada siklus II mencapai angka 97,1 %. Dari penguasaan konsep berdasarkan hasil tes formatif diperoleh data bahwa siswa yang sudah mencapai KKM pada siklus I 12 orang (34%) dan siklus II 33 orang (94%). Dari sini terlihat adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : keaktifan siswa, penguasaan konsep, model Take and Give, model Student Teams Achievement Divisions (STAD).


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Setidaknya ada dua hal yang penulis hadapi selama menjadi guru di SMP Negeri 3 Cilimus. Yang pertama adalah masalah keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari faktor pemilihan metode yang di gunakan oleh guru. Penggunaan metode ceramah dalam KBM tidak pelak membuat siswa pasif. Sangat sedikit siswa yang berani untuk bertanya pada guru saat ia menghadapi kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Begitu pun ketika guru mengajukan pertanyaan pada siswa, hanya sedikit yang berani mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan tersebut.
Masalah kedua adalah rendahnya penguasaan konsep siswa. Nilai-nilai yang diraih siswa baik pada ulangan harian ataupun pada UAS rendah. Hanya beberapa orang yang dapat mencapai nilai di atas KKM yang telah ditentukan, yaitu 65. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran belum tuntas.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka penulis melaksanakan penelitian untuk meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa, perbandingan di antara keduanya dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give dan Student Teams Achievement Students dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:
Perbandingan Penguasaan Konsep dan Keaktifan Siswa dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Take and Give dan STAD pada materi Bioteknologi ( Penelitian di Kelas IX A SMPN 3 Cilimus )
B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang ingin dibahas dalam pertanyaan penelitian ini adalah:
“ Bagaimana perbandingan dalam hal penguasaan konsep dan keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give dan Student Teams Achievement Divisions (STAD)? “
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut ini :
 Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Take and Give?
 Bagaimana penguasaan konsep siswa setelah dilaksanakan model pembelajaran Take and Give?
 Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)?
 Bagaimana penguasaan konsep siswa setelah dilaksanakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)?

2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka bidang kajian yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Model pembelajaran yang akan diterapkan dalam upaya peningkatan penguasaan konsep dan aktivitas siswa pada penelitian ini adalah model Take and Give dan Student Teams Achievement Division (STAD). Adapun aktivitas siswa yang akan diteliti adalah aktivitas siswa dalam serangkaian tahapan kegiatan belajar siswa berdasarkan tahapan model pembelajaran Take and Give dan Student Teams Achievement Division (STAD) pada pokok bahasan Bioteknologi. Sedangkan penguasaan konsep yang akan diteliti dilihat dari nilai tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran setiap siklus.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui penguasaan konsep dan keaktifan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give.
2. Mengetahui penguasaan konsep dan keaktifan siswa siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD)
3. Mengetahui perbandingan penguasaan konsep dan keaktifan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give dan Student Teams Achievement Divisions (STAD)

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya adalah :
• Bagi peneliti
1. Peneliti dapat mempelajari cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi ketika pembelajaran di kelas.
2. Dapat menjadi wahana ilmiah dalam mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama menjalani pelatihan Bermutu MGMP IPA.
3. Dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give dan Student Teams Achievement Divisions (STAD).
• Bagi guru IPA di sekolah
1. Sebagai pembelajaran alternatif dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keaktifan pada siswa.
2. Sebagai motivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas berikutnya.

• Bagi siswa
1. Memberikan variasi model pembelajaran biologi di kelas.
2. Dengan adanya model pembelajaran yang tepat dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif
3. Menumbuhkan motivasi belajar
4. Menumbuhkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan mandiri.
• Bagi peneliti lain
Dapat memberikan wawasan baru bagi pengembangan ilmu pendidikan dan sebagai masukkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional meliputi penjelasan, pengertian , maksud dan batasan masalah penelitian dari istilah Tutor Sebaya, model Take and Give, Student Teams Achievement Divisions (STAD), keaktifan siswa, penguasaan konsep, materi Bioteknologi dan setting objek penelitian. Definisi operasional istilah-istilah tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a. Tutor Sebaya adalah suatu model pendekatan bimbingan dimana satu anak (tenaga ahli) mengarahkan anak yang lain (orang baru ataupun kurang ahli) dalam suatu materi tertentu. Tutor sebaya terjadi ketika tenaga ahli (tutor) dan orang baru (tutee) memiliki kesamaan atau kesetaraan usia. Dikemukakan Damon dan Phelp (Kalkowsky, 2004:1)
b. Pembelajaran dengan bantuan tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa menjadi pengajar setelah dipilih oleh guru berdasarkan criteria tertentu yang didukung dengan prestasinya yang lebih tinggi dari kelompoknya untuk membantu teman-temanya sendiri yang mengalami kesulitan belajar.
c. Model pembelajaran take and give ;pembelajaran menerima dan memberi dengan sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa - bahan belajar - dan nama yang diberi, informasikan kompetensi, sajian materi, pada tahap pemantapan tiap siswa disuruh berdiri dan mencari teman dan saling informasi tentang materi atau pendalaman-perluasannya kepada siswa lain kemudian mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa lain secara bergantian, evaluasi dan refleksi.
Langkah-langkahnya:
1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2. Menjelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
3. Siswa diberi waktu lima menit untuk menghapalkan materi.
4. Semua siswa mencari pasangannya dan saling memberi informasi.
5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat memberi dan menerima materi masing-masing ( take and give).
6. Evaluasi
7. Penutup.
d. Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD); siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menerangkan pada anggota kelompok yang lain.
Langkah-langkahnya:
1. Membentuk kelompok yang heterogen.
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Siswa yang telah dibimbing sebelumnya, menjelaskan pada anggota yang lain.
4. Tutor sebaya diberi waktu sepuluh menit untuk menjelaskan pada satu kelompok setelah waktu habis berpindah ke kelompok yang lain.
5. Memberi evaluasi.
6. Penutup.
e. Keaktifan siswa; proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar mengajar tersebut. (Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya)
f. Penguasaan konsep adalah kemampuan atau penguasaan bahan yang disajikan dalam satuan pengajaran baik oleh guru maupun hasil belajar dari interaksi sesama siswa, yang di ukur dengan seperangkat alat evaluasi berupa skor yang diperoleh siswa dari test.
g. Materi bioteknologi merupakan materi berdasarkan standar isi KTSP 2006 yang harus tuntas diberikan pada peserta didik tingkat satuan pendidikan SMP. Standar kompetesi materi ini adalah Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup. Kompetesi dasar materi ini adalah Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan. Indikator KD yang ditetapkan berdasarkan KTSP SMPN 3 Cilimus meliputi :
• Mendefinisikan pengertian rekayasa reproduksi
• Mendeskripsikan pengertian kultur jaringan
• Mendeskripsikan pengertian hibridisasi.
• Mendeskripsikan pengertian inseminasi buatan
• Mendeskripsikan pengertian kloning
h. Setting penelitian dibatasi hanya kelas IX A SMP Negeri 3 cilimus kabupaten Kuningan yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pada siklus pertama kondisi kelas sealami mungkin tidak ada pengkondisian khusus. Pada siklus ke 2 seluruh siswa dibagi menjadi 6 kelompok setiap kelompok berjumlah 4-6 orang. Pembagian kelompok secara heterogen dan setiap kelompok dipimpin oleh ketua kelompok yang dipilih berdasarkan keaktifan siswa selama KBM . Setiap siswa akan diamati peningkatan penguasaan konsep dan keaktifannya meliputi jumlah siswa yang tuntas dan jumlah siswa yang aktif dalam setiap siklus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar